
- Leukemia merupakan tipe kanker pada sistem peredaran darah yang menghantam sel-sel darah serta sumsum tulang, yaitu jaringan yang terdapat di dalam tulang tempat pembentukan sel darah dan trombosit.
Penyakit ini menyebabkan sel-sel yang umumnya terbentuk di dalam sumsum tulang, termasuk sel darah putih, sel darah merah, serta trombosit, ditutupi oleh sel-sel leukemia yang abnormal.
Di samping rasa mual, demam, keletihan, penurunan bobot tubuh, serta infeksi, leukemia pun bisa menyebabkan bermacam-masalah yang nampak pada kulit.
"Beberapa kategori utama masalah kulit yang ditemukan pada pasien leukemia diamati," jelas Direktur Dermatologi di University of Pennsylvania, Amy Forrestel, seperti dilaporkan. Everyday Health (15/12/2022).
Akan tetapi, dalam situasi tertentu lainnya, sebagian pasien mungkin tidak mengalami gejala pada kulit. Ini karena hal tersebut bergantung pada tipe leukimia yang diderita.
"Varian yang lebih ganas dan membutuhkan terapi stem cell atau kemo seringkali memiliki gejala di kulit," tegasnya.
Maka, apa sajakah gejala kanker darah yang mungkin nampak pada kulit?
Gejala kanker darah yang muncul pada lapisan kulit
Dikutip dari Medical News Today Gejalanya bisa juga melibatkan kondisi kulit, misalnya timbulnya ruam atau bintik-bintik pendarahan.
Berikut adalah sejumlah tanda dan gejala kanker darah yang muncul pada kulit:
1. Perdarahan yang terjadi di lapisan bawah kulit
Leukemia bisa mengganggu pembentukan trombosit di dalam tubuh, yang umumnya berfungsi membuat gumpalan darah guna mencegah perdarahan. Ini dapat menyebabkan mudah memar.
"Saat kadar trombosit menurun, pasien umumnya akan mengalami perdarahan pada kulit tanpa sebab yang jelas atau bahkan hanya karena sedikit benturan," ungkap Forrestel.
Kapiler retak di bawah lapisan kulit, dan apabila tak terdapat cukup trombosit untuk menutupi kapiler yang rusak tersebut, darah akan keluar menuju area dalam kulit.
"Di samping petekie (bintik merah di kulit), gejala tersebut juga bisa muncul sebagai purpura (bidang warna merah atau ungu yang lebih luas), atau ekimosis (penggelapan)," jelasnya.
Forrestel mengatakan bahwa tanda-tandai tersebut umumnya perlu beberapa minggu untuk lenyap.
2. Lesi di kulit
Seiring dengan perkembangan leukimia, sel darah putih abnormal (leukosit neoplastik) yang terdapat dalam sumsum tulang bisa mulai menyebar hingga ke jaringan kulit, sehingga menciptakan lesi pada kulit.
"Timbunan atau benjolan dengan warna cenderung kemerahan sampai ungu terlihat mirip dengan penumpukan sel leukemia pada kulit," jelas Forrestel.
"Pengobatan untuk leukemia kutis hanya efektif pada beberapa tipe leukimia saja. Kami tidak melakukan perawatan khusus untuk menangani lesinya," jelasnya.
3. Folikulitis
Sebab leukemia mencegah pertumbuhan sel darah putih yang memerangi infeksi, maka sistem kekebalan tubuh jadi kurang berdaya dan mudah terserang infeksi pada kulit.
Salah satu masalah kesehatan yang sering dihadapi oleh para pasien adalah folikulitis, yaitu inflamasi yang menyerang folikel rambut. Kondisi ini bisa disebabkan oleh infeksi bakteria maupun fungi.
Setelah infeksi diketahui, petugas kesehatan akan memberikan pengobatan antibiotik atau antijamurnya dengan tepat, bisa berupa salep ataupun pil.
4. Tinea (Kurap)
Kurap dapat merupakan salah satu indikasi dari leukemia. Walaupun demikian, kurap tidak selalu menandakan adanya penyakit tersebut; namun ini adalah sesuatu yang harus dicermati sebagai potensi gejalanya.
Kurap merupakan suatu infeksi jamur yang bisa timbul dalam bentuk bercak berwarna putih, pink, merah, atau cokelat di permukaan kulit.
Keadaan ini biasanya muncul di area leher, dada, punggung, serta lengan.
5. Ruam seperti campak
Eksim atau titik-titik merah mirip cacar kadang-kadang muncul sebagai gejala dari kanker darah.
Ruam ini umumnya terjadi karena berkurangnya sel platelet yang mengakibatkan pembuluh darah halus menjadi lebih rentan pecah, sehingga menimbulkan titik-titik merah pada kulit.
Namun, ruam pada leukemia berbeda dari ruam campak, yang ditimbulkan oleh infeksi virus.
6. Vaskulitis
Vaskulitis terjadi saat adanya inflamasi pada pembuluh darah serta daerah yang berada di sekitarnya dalam tubuh.
Gejala tersebut timbul dalam bentuk noda-noda ungu, titik-titik kecil (berupa bercak-bercak berwarna ungi, cokelat, atau merah) dan luka-luka ungu bertabiat seperti jaring yang terlihat pada permukaan kulit.
7. Sindrom sweet
Orang dengan leukemia mungkin akan mengalami kondisi kulit jarang bernama sindrom sweet.
Sindrom sweet merupakan timbunan bercak sakit dengan warna merah atau ungu. Bercak tersebut umumnya muncul secara mendadak serta kerap kali diikuti oleh peninggian suhu tubuh.
"Pada sindrom sweet, pasien dapat mengembangkan benjolan atau plak merah muda, yang dapat terlihat seperti gigitan serangga karena sel-sel inflamasi (neutrofil) memasuki kulit," kata Forrestel.
Selain ruam, gejalanya dapat mencakup demam atau menggigil. Pengobatan yang paling umum untuk ruam tersebut meliputi kortikosteroid, seperti prednison.
Nah itulah 7 tanda kanker darah yang bisa muncul pada kulit.
Social Plugin