Bogor Dilanda Hujan Deras, Siaga 4 di Katulampa: Perubahan Drastis pada Debit Air

OKE FLORES.COM - Atmosfer petang di Kota Bogor yang umumnya ramai pelahan berubah suram. Awan gelap berkumpul rendah di langit, meramalkan hujan lebat yang kemudian mulai menerpa dan membanjiri kota itu sejak hari Rabu tanggal 14 Mei 2025 menjelang senja.

Rintikan hujan lebat yang tak berhenti menyebabkan banyak jalanan menjadi sangat basah, kelancaran lalu lintas menurun, dan kolam-kolam air pun muncul di beberap tempat. Bau tanah yang basah bergeming bersamaan dengan udara dingin malam yang perlahan memasuki hunian penduduk setempat.

Bukan cuma jalan dan atap rumah saja yang basah karena hujan deras ini, tetapi juga level air di Bendungan Katulampa, Bogor ikut meningkat. Aliran sungai yang tak berhenti dari daerah hulu menyebabkan kedalaman permukaan air (KPA) di Bendungan Katulampa bertambah menjadi sekitar 70 centimeter menjelang pukul 20:55 Waktu Indonesia Barat.

"Bendung Katulampa sekarang dalam kondisi siaga 4 dengan tinggi muka air mencapai 70 cm dan cuacanya berawan," terangkan Aliyudin, salah satu pengawas bendungan yang ditemukan sedang bertugas di pos pantauannya.

Keadaan tersebut beberapa kali meningkat sebelumnya. Di jam 20:08 WIB, permukaan air mencapai ketinggian 80 cm, tetapi secara bertahap berkurang sejalan dengan redaannya curah hujan di area perkotaan. Walau begitu, kondisi di seputaran Bendung Katulampa masih dikelilingi olehawan gelap, yang mengindikasikan adanya kemungkinan hujan lagi dalam waktu dekat.

Penduduk Diminta Terus Waspada Meski Hujannya Sudah Mereda

Hujan perlahan-lahan mereda. Jalan-jalan menjadi lebih sepi, dan suara tetesan air masih terdengar dari saluran yang masih dipenuhi air. Meski demikian, petugas memberi peringatan kepada masyarakat, khususnya mereka yang tinggal di dekat aliran Sungai Ciliwung, agar tetap waspada.

Tembok Penghalang Katulampa merupakan indikator utama untuk arus sungai Ciliwung yang mengalir menuju Jakarta. Walaupun tingkat waspada saat ini hanya mencapai Siaga 4 atau paling rendah, masyarakat tetap dianjurkan untuk berwaspadanya.

Karena itu, bila curah hujan di wilayah Hulu seperti Puncat dan area terdekat lagi lebat, bisa jadi volume air bakal meningkat sehingga merubah status waspada menjadi lebih serius.

Saat ini situasinya masih bisa dikontrol, namun kita tetap melakukan pengawasan," ujar Aliyudin. "Warga yang tinggal di pinggiran Sungai disarankan agar selalu mencari pembaruan informasi dan menghindari kegiatan di area tersebut untuk sementara waktu.

Kota Hujan yang Tidak Pernah Kekurangan Cerita

Bogor terkenal karena hujannya yang tiba-tiba dan tidak memberikan kesempatan untuk bersiap-siap. Tiap kali rintik-rintik air tersebut turun meresahkan kota ini, pasti membawa berbagai cerita serta peringatan akan bahaya potensial. Sebagaimana hari ini, hujan lebat yang menggenangi jalan-jalan menjadi bukti betapa alam sulit sekali diramalkan.

Untuk penduduk setempat, hal ini merupakan ritual tahunan yang telah menjadi bagian integral dari keseharian mereka. Meski demikian, tiap kali turun hujan masih menimbulkan rasa khawatir, terutama untuk mereka yang bertempat tinggal di sekitar anak-anak sungai. ***