
Siapa tak kenal dengan Sugianto Kusuma atau yang biasa dikenal dengan Aguan. Kekayaan Sugianto Kusuma berasal dari bisnis Agung Sedayu Group (ASG).
Agung Sedayu Group adalah salah satu perusahaan pengembang properti terbesar di Indonesia. Proyek-proyek besarnya tersebar di Jabodetabek meliputi kota terpadu, apartemen, perkantoran, hotel dan resor, dan mal.
Beberapa proyek besar yang dibangun Aguan Sugianto Kusuma antara lain Harco Mangga Dua, Sedayu City Kelapa Gading, Kelapa Gading Square, Pantai Indah Kapuk (PIK), District 8 SCBD Jakarta, Puri Mansion, Taman Anggrek Residences, Green Sedayu, Green Lake City dan lainnya.
Dalam pembangunan PIK, ia menggandeng konglomerat Anthony Salim, pemilik Grup Salim. Keduanya mendirikan perusahaan patungan yakni PT Pantai Indah Kapuk Tbk (PANI) dan PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CDBK).
Profil Aguan Sugianto Kusuma
Mengutip situs resmi Agung Sedayu Group, Aguang yang lahir pada 10 Januari 1951 ini berasal dari keluarga sederhana di Palembang. Dulunya, ia berprofesi sebagai penjaga gudang sekaligus juru bersih di sebuah perusahaan impor.
Kisah sukses Sugianto Kusuma bermula saat dirinya bertemu dengan rekannya seorang pemborong. Sang pemborong kebetulan memiliki proyek pembangunan ruko, namun kehabisan modal.
Aguan yang memiliki tabungan, lalu meminjamkan uangnya untuk pembangunan ruko dengan sistem keuntungan bagi hasil. Dari proyek ruko kecil-kecilan inilah, ia mulai memahami bisnis bangunan.
Bermodal pengalaman ini, ia kemudian mendirikan usaha sendiri di bidang kontraktor bangunan. Dari bisnis kecil, usaha kontraktornya semakin besar.
Titik balik kesuksesan besar Aguan terjadi pada tahun 1970-an. Saat itu Indonesia mengalami pertumbuhan pesat di bidang ekonomi era Orde Baru. Bisnis properti pun turut ketiban untung.
Aguan bukan tipe pengusaha yang tergesa-gesa dalam berbisnis. Ia memulai dari proyek-proyek yang tidak terlalu besar, perusahaannya pun dijalankan dengan hati-hati.
Namanya mulai melesat sebagai bos properti besar setelah sukses membangun Harco Mangga Dua, mal besar pertama di Indonesia yang menjadi pusat penjualan berbagai macam peralatan komputer dalam satu kawasan.
Aguan juga membangun perumahan elit di Jakarta di atas lahan seluas sekitar 200 hektare bernama Taman Palem. Dari sini, ia mulai banyak membangun apartemen yang ditujukan untuk kalangan ekonomi menengah atas.
Saat banyak perusahaan properti tumbang di era krisis moneter 1998, perusahaan Sugianto Kusuma justru semakin besar. Proyek-proyek real estate besar digeber dari apartemen, hingga mal. Ia juga mereklamasi pantai di Teluk Jakarta untuk dijadikan kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK).
Nama Agung Sedayu Group kemudian menjadi nama besar dalam dunia real estate Indonesia.
Aguan membesarkan PIK
Di tahun 2021, bisnis Aguan semakin berkembang. Kekayaan sugianto kusuma terus meningkat menjadikannya beberapa kali masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia.
Melalui PT Multi Artha Pratama (MAP), Aguan mengakuisisi PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI). Dananya berasal dari kongsi dengan Salim Group yang fokus mengembangkan kawasan PIK 2.
Kemudian, PANI melanjutkan kembali aksi korporasi, yakni penambahan modal dengan memberikan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) I sebesar Rp 6,56 triliun.
Dilanjut dengan PMHMETD II sebesar Rp 10,49 triliun, dan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) sebesar Rp 6,53 triliun sehingga total ekuitas konsolidasi PANI sebesar Rp 23 Triliun.
PANI menempati posisi sebagai 10 emiten dengan kapitalisasi pasar tertinggi di Indonesia dengan market capitalization mencapai Rp 322 Triliun.
Saat ini, jumlah aset PANI per September 2024 adalah sebesar Rp 44 triliun dan total revenue sebesar Rp 2,1 triliun yang dilaporkan pada September 2014.
Tidak hanya berbisnis, nama Aguan juga identik dengan Yayasan Buddha Tzu Chi. Yayasan Buddha Tzu Chi merupakan sebuah organisasi yang bergerak di bidang sosial kemanusiaan. Di sana, Aguan menjabat sebagai wakil ketua Yayasan Buddha Tzu Chi.
Aguan Sugianto Kusuma dan istrinya, Lin Liping, telah aktif berkegiatan sosial bersama Yayasan Buddha Tzu Chi sejak awal bergabung dalam pada Maret 2002.
Social Plugin