5 Makanan Berlemak Tinggi yang Perlu Diimbangi Konsumsinya

JAKARTA, Lemak jenuh yang juga dikenal sebagai saturated fat merupakan tipe lemak tidak baik bagi tubuh dan berada pada kelompok lemak buruk bersama dengan lemak trans.

Bila dibandingkan dengan lemak trans yang sebaiknya dijauhi, lemak jenuh dapat diterima asalkan tetap dalam porsi yang wajar.

Lemak jenuh bisa dijumpai pada makanan berbahan dasar hewan, misalnya ayam, daging sapi, serta hasil olahan susu.

Lemak jenuh tidak dianjurkan untuk dikonsumsi secara berlebihan karena dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, sehingga meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2.

Menurut situs web Health, berikut adalah sejumlah jenis makanan kaya akan lemak jenuh yang perlu dikonsumsi dengan porsi terbatas:

1. Produk daging merah serta turunannya

Daging merah beserta produknya termasuk dalam kategori makanan dengan kadar lemak jenuh yang tinggi.

Daging merah serta produk daging yang diolah, contohnya sosis atau bacon, biasanya memiliki kandungan lemak jenuh yang lebih tinggi dibandingkan dengan daging ayam maupunikan.

Sebagai contoh, 100 gram daging sapi jenis rib eye memiliki kandungan 8 gram lemak jenuh.

Daging sapi cincang yang memiliki kandungan lemak 20% dan berbobot 100 gram menyimpan 6,8 gram lemak jenuh.

Dada ayam seberat 100 gram hanya memiliki kandungan lemak sebesar 0,3 gram.

Demikian pula dengan ikan mackerel yang memiliki kandungan 3,2 gram lemak jenuh dalam setiap 100 gramnya.

Studi tersebut mengungkapkan bahwa individu dengan konsumsi daging merah terbanyak mempunyai peluang masalah kardiovaskuler yang jauh lebih besar daripada mereka yang makanannya kurang dalam hal daging merah.

2. Cokelat

Coklat merupakan salah satu jenis makanan yang mengandung banyak lemak jenuh.

Ini disebabkan oleh banyaknya produk coklat yang beredar di pasaran yang mencakup penambahan cocoa butter, selain itu juga biasanya diberi campuran susu, lemak, dan gula.

Sebuah batang cokelat yang beratnya 7 gram bisa menyimpan hingga 1,3 gram lemak jenuh.

Sebetulnya, kakao pada cokelat memiliki zat antioksidan yang baik untuk mengurangi tingkat kolesterol LDL (kolesterol buruk).

Sayangnya, kebanyakan jenis coklat memiliki kandungan gula serta lemak jenuh yang cukup tinggi, dengan variasi kadar gulanya yang beragam.

Maka dari itu, lebih baik memilih cokelat hitam yang memiliki kadar kakao tinggi serta penambahan gula secukupnya saja.

3. Roti dan pastry

Makanan dengan kadar lemak jenuh yang berikutnya meliputi berbagai tipe roti, pai, serta kudapan manis.

Sajian manis ini memiliki bahan-bahan seperti mentega, margarin, susu full cream, serta telur di dalamnya.

Di samping itu, roti dan kue yang dijual secara masal biasanya juga memuat lemak trans, lebih-lebih lagi apabila menggunakan mentega atau minyak pengganti berkadar rendah.

Pengonsumsian makanan manis tersebut harus dikekang, khususnya jika pola hidup Anda tidak banyak bergerak.

4. Olahan susu berlemak tinggi

Produk susu yang diolah, misalnya mentega, keju cheddar, serta keju parmesan memiliki tingkat lemak jenuh yang beragam.

Sebagai contoh, susu dengan kandungan kurang dari 2% lemak jenuh, sementara mentega memiliki sekitar 45%.

Keju cheddar memiliki kandungan lemak jenuh sebesar 19 persen, sementara yoghurt mempunyai kadar lemak jenuh yang melebihi 2 persen.

Susu olahan pun memiliki kandungan karbohidrat, protein, vitamin, serta mineral.

5. Makanan yang digoreng

Makanan seperti goreng-gorengan, junk food, serta pangan hasil pengolahan yang kaya akan lemak jenuh kebanyakan mengandung nutrisi terbatas.

Sebagai contoh, satu porsinya kentang goreng berukuran kecil dengan bobot 71 gram memuat kurang lebih 1,6 gram lemak jenuh.

Apabila kentang dimasak dengan cara merebus, kadar lemak jenuhnya hanya mencapai 0,02 gram.

Konsumsi makanan olahan terlalu banyak juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian serius akibat penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan kecemasan.