Alasan Mengapa Nabi Muhammad Diasuh oleh Halimah As-Sa'diyah, Bukan Ibunya Sendiri

Cerita tentang kelahiran Nabi Muhammad sangat mengundang perhatian, terutama fakta bahwa ia tidak menyusu dari sang ibu. Ada alasannya tersendiri yang menjelaskan mengapa Nabi Muhammad diberi susu oleh Halimah As-Sa'diyah dan bukannya olehnya sendiri.

Ketika masih kecil, Nabi Muhammad diperhatikan dan dititipkan kepada Halimah As-Sa'diyah untuk disusui. Ibu asuhnya ini merawatnya sekitar empat tahun. Sepanjang masa pengasuhan itu, Halimah As-Sa'diyah senantiasa menemukan berkah dalam setiap hari bersamanya.

Nabi Muhammad sangat mencintai ibunya yang satu ini. Dia memperlakukan Halimah seolah-olah sebagai ibu kandungnya sendiri. Bahkan ketika sudah menjadi orang dewasa, beliau tetap ingat dan menghormati Halimah, sang ibu angkatnya.

Saat Nabi Muhammad terpilih menjadi Rasul, Halimah As-Sa'diyah datang mengunjungi beliau guna memeluk agama Islam. Nabi Muhammad sangat girang hatinya. "Inilah Ibuku... inilah Ibuku," kata Nabi Muhammad saat berjumpa dengan Halimah As-Sa'diyah.

Nabi Muhammad senantiasa bersikap baik pada Halimah As-Sa'diyah. Setiap kali berjumpa dengannya, Nabi Muhammad akan menyebar sorbanya. Menyebarkan sorban adalah simbol penghargaan terhadap seseorang. Demikianlah perilaku Nabi Muhammad; beliau selalu menyampaikan rasa terima kasih atas perawatan yang dilayakannya saat masih kanak-kanak sebagaimana diambil dari literatur tersebut. Kumpulan Teladan Akhlak Rasulullah yang ditulis Kak Thifa.

Sebab Nabi Muhammad diberi ASI oleh Halimah As-Sa'diyah

Ibu Nabi Muhammad adalah Aminah. Dia wafat ketika Nabi Muhammad berumur enam tahun, sehingga ia secara praktis telah menjadi yatim piatu sejak kecil. Ibunya, Aminah, meninggal dunia saat perjalanan kembali dari Yathrib (Madinah), di samping Nabi Muhammad dan juga Ummu Ainan yang merupakan pengasuhnya.

Dalam tradisi masyarakat Arab, seorang anak perlu disusui oleh wanita selain ibunya sendiri. Demikian juga halnya dengan Nabi Muhammad yang diberikan ASI oleh Halimah As-Sa'diyah saat tinggal di Desa Bani Sa'ad, sesuai informasi dari sumber buku tersebut. Keajaiban dan Peristiwa Bersejarah Nabi Muhammad yang dikarang oleh Kak Thifa dan dipublikasikan oleh Saufa.

Halimah As-Sa'diyah adalah wanita pengasuhan Nabi Muhammad SAW. Ceritanya berawal di Arab saat terdapat adat istiadat menyampaikan anak-anak mereka, baik lelaki maupun perempuan, kepada keluarga lain yang bertempat tinggal jauh dari kota agar dirawat dan dibesarkan oleh mereka.

Dirangkum dari buku 99 Cerita Inspiratif tentang Wanita-wanita yang Berada di Sisi Rasulullah Karya Mashur Abdul Hakim tentang pertemuan antara Halimah as-Sa'diyah dan bayi Rasulullah. Halimah datang berjumpa seorang wanita di Mekkah guna merawat serta memberikan susu kepada buah hati mereka. Kebiasaan penduduk Mekkah pada masa itu adalah menyerahkan pengasuhan anak-anaknya kepada kelompok lain, sesuai informasi dari situs web tersebut. detikcom.

Halimah As-Sa'diyyah berujar, "Kamilah yang menuju kota Mekkah sebagai perawat anak." Ketika itu pula Ibunda Aminah hadir bersama dengan Bayi Rasulullah SAW, tetapi pendapat awalnya membuat Halimah As-Sa'diyyah ragu untuk mengambilnya.

Halimah menolak Nabi Muhammad SAW atas dasar memiliki sebuah argumen, lantaran mendapat informasi bahwa putra Aminah merupakan seorang anak tanpa ayah. Halimah menjawab, "Saya sendiri yatim piatu dan memimpikannya baik bagi sang bapa ini."

Hingga pada akhirnya, ketika mereka bersiap untuk berpisah, Halimah berkata kepada suaminya, "Saya belum menemukan bayi yang ingin kususuhi. Dengan izin Allah, aku akan mencari si anak yasmin tersebut dan mengambilnya sebagai tanggung jawabku."

Suaminya Halimah menanggapi, "Silakan lakukan. Siapa tahu Allah akan memberi berkat pada kami karena telah melakukannya."

Halimah berujar, "Saat aku menggendong bayi itu dan memasukkannya ke dalam kantong pelananku, ia segera meraih kedua payudarakuh, menyusu bersama dengan saudara-saudaranya yang lain."

Suami Halimah berkata, "Ya Halimah, setia kawan, saya melihat bahwa kamu menerima begitu banyak berkat."

Halimah As-Sa'diyah sering merasakan berkah yang melimpah.

Dari buku Meneladani Rasulullah Melalui Sejarah Dalam tulisan yang dikarang oleh Sri Januarti Rahayu, disebutkan bahwa saat Halimah membawa anak Rasulullah, dia mendadak merasakan kelegaan dari kesibukan sehari-hari. Ketika memberikan ASI kepada Rasulullah, bayi tersebut dapat menelan susu dengan bebas hingga ia puas.

Bayi kandungan Halimah yang dia bawa pun dapat menyusu sampai puas, sehingga kedua anak itu tidur nyenyak. Sebenarnya selama perjalanan ke Mekkah, Halimah dan suaminya tidak sempat untuk istirahat karena si kembar rewel terus.

Di samping itu, seekor badaknya yang telah lanjut usia tak dapat melangkah jauh apalagi menggendong muatan berat, tiba-tiba bisa berlari kencang dan menuntun mereka menuju desanya.

Ketika sampai di wilayah Bani Sa'ad, Halimah dan suaminya begitu kaget melihat lahan milik mereka berubah sangat subur, serta ternak yang merekailiki pun berkembang pesat sehingga menghasilkan banyak susu.

Mengutip kisah dari Ibu Susu Nabi Muhammad memang sungguh menakjubkan, Bu. Dari narasi itu, kita bisa menyimpulkan banyak pelajaran hidup yang menginspirasi tentang bagaimana Halimah diberkahi oleh nasib baik ketika dia menjadi penitipan bagi seorang anak yang akhirnya terbukti luar biasa. Benar sekali, Halimah amat bersyukur dan merasa benar-benar beruntung karena dirgahkan begitu banyak berkah dalam kehidupannya serta pada familiya saat menjaga Nabi Muhammad SAW.