Persiapkan Masa Pensiun, Agar Anak Kita Tidak Menjadi Sandwich Generation

Istilah Sandwich Generation sangat populer akhir-akhir ini. Peristiwa dimana sebuah generasi yang berada pada posisi dihimpit oleh dua keadaan. Satu sisi dia harus menghidupi keluarga (anak-anak dan pasangan), disisi lain juga harus menghidupi kebutuhan orangtuanya yang sudah tidak produktif.

Mereka memiliki peran ganda, yang tentunya tidak mudah dijalani. Belum lagi tidak semua pasangan yang bisa menerima jika secara finansial harus berbagi terus menerus. Ingat biaya Pendidikan anak yang semakin naik, dan juga kebutuhan lainnya. Mungkin bagi mereka yang mapan secara finansial itu bukan suatu masalah akan tetapi bagaimana dengan yang ekonominya pas-pasan.

Untuk itu penting bagi kita menyiapkan dana untuk modal usaha ketika nanti memasuki usia pensiun. Akan lebih baik jika sedari awal kita membangun usaha atau bisnis yang tergolong kedalam passive income.

Contoh Usaha yang Tergolong Passive Income. Investasi Saham: reksa dana, deposito dan lain-lain.Properti/Sewaan : Rumah, kos-kosan, ruko, apartement, tanah dan lain-lain.Bisnis Online: kitab isa membangun afiliasi, monetisasi konten dan sebagainya.

Fenomena Sandwich Genertion ini bukan hanya terjadi di negara-negara maju, tetapi juga menjadi realitas di banyak keluarga Indonesia. Ketika orang tua tidak memiliki dana pensiun yang cukup, maka anak-anaklah yang harus turun tangan, sering kali dengan mengorbankan impian dan rencana pribadi mereka. Apakah kita tega melihat anak-anak kita harus merelakan mimpinya?, anak bukan aset serta dana darurat bagi orangtua.

Tidak menjadi beban dimasa tua berupakan bagian dari bentuk kasih sayang orangtua kepada anaknya. Jika kita tidak mempersiapkan masa pensiun dengan baik, maka secara tidak langsung kita memaksa anak kita untuk menunda dan mengesampingkan kebutuhan mereka seperti menunda menikah, mengorbankan Pendidikan anak-anaknya, bahkan bisa mengakibatkan stres dan tekanan finansial.

Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hanya sekitar 10% masyarakat Indonesia yang memiliki dana pensiun formal. Sebagian besar lainnya mengandalkan anak-anak, rumah tangga, atau aset yang tidak likuid.

Faktor Penyebab Terjadinya Sandwich Generation di Indonesia:

1. Rendahnya literasi keuangan masyarakat.

2. Kurangnya kesadaran akan pentingnya perencanaan pensiun.

3. Budaya ketergantungan pada anak saat tua.

4. Penghasilan yang habis untuk kebutuhan sehari-hari tanpa menyisihkan untuk hari tua.

Menyisihkan uang untuk bekal pensiun nanti memang tidak mudah, apalagi ditengah kondisi perekonomian saat ini. Namun, itu semua bukan berarti tidak mungkin. Semua dapat dilakukan mari kita Simak strateginya berikut ini.

Strategi Menyiapkan Masa Pensiun Sejak Dini

a. Menentukan Target Dana Pensiun

Hitunglah berapa dana yang dibutuhkan saat pensiun, misalnya dengan memperkirakan:

Biaya hidup bulanan di masa pensiun.Harapan hidup.Inflasi tahunan.

b. Mulai Menabung Sejak Dini

Semakin cepat Anda menabung, semakin ringan beban bulanannya. Anda bisa menggunakan instrumen seperti:

Tabungan berjangka khusus pensiun.Reksa dana pensiun.Asuransi jiwa dengan nilai tunai.Dana pensiun dari BPJS Ketenagakerjaan atau DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan).

c. Investasi Jangka Panjang

Gunakan instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko Anda, seperti:

Properti.Saham dividen.Reksa dana campuran.Obligasi pemerintah atau swasta.

Kunci dari investasi pensiun adalah konsistensi dan jangka panjang.

d. Jaga Gaya Hidup

Hidup sesuai kemampuan sangat penting. Jangan menunda menabung hanya karena gaya hidup konsumtif. Buat anggaran bulanan dan disiplin dalam pengeluaran.

Masyarakat Indonesia perlu memutus rantai Sandwich Generation. Mungkin kita sendiri berasal dari keluarga yang mengalami sandwich generation: harus membantu orang tua sambil membesarkan anak-anak. Tapi justru karena pengalaman pahit itulah, kita bisa memutus mata rantai itu agar tidak terulang ke generasi berikutnya.

Menikmati masa tua dengan tenang pasti menjadi Impian setiap orang. Persiapan pensiun akan memberikan dampak kebebasan secara finansial tanpa mengenal usia. Persiapan masa pensiun bukan hanya tentang uang, tapi tentang menjaga martabat, memberi teladan, dan merawat masa depan keluarga jangan sampai setelah pensiun kita terlihat susah dan terkesan meminta-minta kepada keluarga. Jangan sampai kita juga menjadi beban anak dan saudara-saudara kita kelak. Mari Kelola keuangan dengan bijak dan jangan terlalu konsumtif.