Sunyi Menyapa 'Ultimatum' Prabowo kepada Direksi BUMN dalam Pertemuan Danantara

Telunjuk Digital , JAKARTA -- Acara Town Hall Meeting Danantara Berlangsung dengan tertutup. Alasannya tidak diketahui. Para awak media yang ada di tempat dimintakan untuk pergi saat kehadiran Presiden. Prabowo Subianto memberikan orientasi pada jajarandirektur BUMN yang hadir di acara tersebut.

Sebenarnya, saat pertama kali dibentuk, Prabowo sudah berkomitmen bahwa pengelolaan Danantara akan dikerjakan dengan cara terbuka dan jelas. Masyarakat pun diundang untuk memantaui pergerakan Danantara yang kini telah menjadi superholding.

serta menangani puluhan ribu triliun aset negara.

Usut punya usut, Prabowo memang sengaja meminta sambutannya di acara itu digelar secara tertutup. Hal itu dilakukan, karena dia banyak menegur direksi BUMN yang hadir. Prabowo ingin aset negara yang telah 'pindah tangan' ke Danantara, supaya dimanfaatkan seoptimal mungkin dan memberikan nilai tambah untuk perekonomian.

"Agak tidak menyenangkan mengkritik para anggota tim ini. Saya meminta seluruh jajaran direktorat untuk memberikan performa terbaik mereka, meninggalkan metode-metode lama yang mungkin sudah tidak efisien lagi, atau bahkan beberapa praktik yang salah seharusnya dihentikan," kata Prabowo pada hari Senin (28/4/2025).

Danantara merupakan organisasi yang diluncurkan pada bulan Februari 2025. Organisasi terbaru tersebut telah menangani tugas sebelumnya dikerjakan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta Kementerian Keuangan dalam hal manajemen dividennya dari perusahaan milik negara. Selain itu, Danantara mendapat wewenang signifikan untuk memakai pendapatan yang jumlah perkiraannya tahun ini bisa mencapai angka puluhan triliun rupiah.

Prabowo sudah mengizinkan jajaran manajemen untuk melaksanakan penilaian komprehensif tentang performa para direktur, yang mencakup pertimbangan soal capaian kerja, perilaku profesional, serta kejujuran dan kesopanan individu mereka.

Dia menyatakan bahwa setiap orang yang kurang memperlihatkan pencapaian, malas, atau menggunakan kekuasaan dengan salah harus langsung dipecat. "Serta sifat, tingkah lakunya, dan capaiannya; jika dia tak memiliki prestasi, jika dia hanya menghindar dalam bekerja, jika dia melakukan tindakan-tindakan yang keliru, melampaui batas penggunaan kuasa, atau merusak peralatan, aku mohon untuk mencopot jabatannya," katanya.

Prabowo pun menggarisbawahi bahwa perekrutan dalam Danantara mesti didasari pada keterampilan dan keahlian, tidak boleh karena asal-usul suku, agama, ras, latar belakang politik, ataupun hal-hal tak terkait dengan kompetensi. "Hal ini perlu dilakukan oleh putra-putri Indonesia demi seluruh rakyat Indonesia," tegas Prabowo.

Optimisme Prabowo

Pada saat bersamaan, Prabowo menyatakan keyakinannya bahwa nilai kekayaan Danantara diprediksi hampir mencapai US$1 triliun. Ia berpendapat jika diurus dengan tepat, sumber daya ini diyakini bisa memberikan pendapatan signifikan untuk memacu perkembangan negara.

"Kekayaan Danantara mungkin tak lama lagi mencapai US$1 triliun, dan jika diurus dengan tepat, hal itu dapat memberikan sumbangsih finansial signifikan bagi negara kita," katanya.

Pesan dari Prabowo berisi permintaan agar semua anggota Danantara menghindari tindakan-tindakan lama yang dianggap kurang efisien atau bertentangan dengan etika.

"Saya meminta seluruh jajaran direksi untuk memberikan yang terbaik, meninggalkan praktik lama yang mungkin sudah tidak efisien atau bahkan merugikan, serta perlu dihentikan. Saya percayakan evaluasi ini pada tim manajemen untuk menilai kinerja dari setiap direktur," tandasnya.

Pemimpin negara pun telah menginstruksikan pengawasan agar melaksanakan penilaian komprehensif tentang performa dewan direktur, termasuk memeriksa sisi pencapaian, moralitas, serta kejujuran masing-masing individunya.

Dia menggarisbawahi bahwa setiap individu yang tak memiliki capaian, enggan bekerja, atau menggunakan kekuasaan dengan salah harus langsung dipindahkan. Dia menjelaskan, "Serta karakternya, budi pekertinya, serta performanya; jika seseorang itu tak berkarya, cenderung males-malesan, melakukan tindakan-tindakan buruk, memutarbalikkan kuasa, atau menyia-nyiakan sarana, saya mohon untuk di-ganti."

Selanjutnya, Prabowo menebalkan bahwa perekrutan di Danantara harus didasari pada keterampilan dan keahlian saja, tidak boleh dipengaruhi oleh asal-usul suku, agama, ras, latar belakang politik, atau elemen-elemen tak terkait dengan pekerjaan.

"Saya tekankan jangan memilih berdasarkan suku, agama, ras, latar belakang, ataupun karena partai politik. Yang terpenting adalah putra-putri Indonesia yang akan bekerja maksimal demi kesejahteraan masyarakat Indonesia," ujar Prabowo dengan tegas.

Aset Negara Digenggaman Danantara

Sebaliknya, Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Ananta Nusantara (BPI Danantara) Rosan P Roeslani menyampaikan bahwa organisasinya saat ini menangani 844 perusahaan yang dulunya dikelola oleh BUMN, mencakup anak perusahaannya, cucu perusahaan, dan bahkan cicit perusahaannya.

Menurut dia, semua entitas tersebut secara resmi berada di bawah kontrol Danantara mulai tanggal 21 Maret 2025. Tepat sesudah pengesahan Super Holding BUMN tersebut dilaksanakan.

"Jadi dia memiliki generasi anak, cucu, hingga cicit, bahkan beberapa tingkat lebih rendah lagi. Totalitas dari hal ini mencakup 844 badan usaha. Semua tersebut telah sah menjadi kepemilikan bersama sejak tanggal 21 Maret kemarin. Oleh karena itu, kita dapat melaksanakan proses pengkonsolidasian dengan langkah-langkah bertahap pada entitas-entitas utama yang mempunyai dampak signifikan terhadap ekonomi," ungkapnya saat berbicara di JCC Senayan, Senin (28/4/2025).

Rosan mengatakan bahwa sejak di launching secara resmi oleh Presiden Prabowo Subianto tanggal 24 Februari 2025, BPI Danantara langsung mempercepat proses penggabungan dan penyatuan diri, dengan fokus utama adalah pada perusahaan raksasa yang memiliki dampak besar bagi ekonomi dalam negeri.

"Sekarir setelah diluncurkan, kita langsung bertindak dengan kecepatan tinggi. Syukur alhamdulillah, saat ini semua perusahaan tersebut, bahkan yang berskala besar, telah menjadi bagian dari Danantara," tambahnya.

Bukan hanya perusahaan yang berbadan hukum sebagai Perseroan Terbatas (PT), Rosan menegaskan bahwa perusahaan yang memiliki bentuk Perusahaan Umum (Perum) pun akan dimasukkan ke dalam proses penggabungan itu.

Di samping itu, Rosan menyebutkan bahwa beberapa aset penting negara, seperti area Gelora Bung Karno (GBK) yang dulunya dikelola oleh Kementerian Sekretariat Negara, pun akan dipindahkan ke Danantara.

Aset tersebut, yang dianalisis delapan tahun lalu memiliki nilai sekitar 25 miliar Dolar AS, akan dielaborasi secara efisien guna menciptakan dampak ekonomi. "Kita akan merancang strategi yang rinci sehingga hal ini dapat berubah menjadi aset produktif. Sebuah aset yang sanggup memberikan hasil dalam bentuk return of asset dan return of investment. Semua sesuai dengan standar atau pedoman benchmark dibandingkan dengan milik pihak lain," jelasnya.

Selain itu, ia menjelaskan bahwa nilai aktiva BUMN yang kini diurus oleh Danantara ternyata jauh melebihi angka yang sering dibicarakan, yakni sebesar sekitar 900 miliar dolar AS, dan jumlah tersebut diproyeksikan untuk meningkat lagi dengan penambahan aset baru.

Langkah tersebut, sesuai dengan penjelasan Rosan, adalah komponen dari pelaksanaan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 yang mensyaratkan bahwa pengelolaan harta negara harus dilakukan demi kesejahteraan seluruh rakyat secara maksimal. "Dengan demikian, semuanya nanti akan berpindah; apa yang sebelumnya ada di bawah Menteri Negara akan ditempatkan dibawah Danantara," tandas Rosan.