Masjid Al-Hikmah New York Setelah 30 Tahun: Simbol Perlawanan Terhadap Islamofobia oleh Diaspora Indonesia

Warta Bulukumba - Di pinggiran Queens, New York, tempat kemilau perkotaan bercampur dengan wangi rempah-rempah Nusantara, terletak Masjid Al-Hikmah sebagai simbol budaya Indonesia. Kediamannya yang sederhana mencuat tinggi, seperti mengingatkanku akan semangat komunitas kita di kota yang selalu hidup ini.

Shamsi Ali, seorang Imam yang memancarkan pesona dari Kajang Bulukumba, pulang kampung menuju tempat asalnya di Indonesia dan menghabiskan waktu untuk mencermati jejak panjang Masjid Al-Hikmah. Mata beliau bersinar saat ia mengingat pertempuran keras masyarakat Muslim di New York.

"Ketika ini aku tengah mengunjungi tempat asal usulku, yaitu Indonesia. Negara yang tidak akan pernah bisa dilupakan dan selalu jadi sumber bangga serta kenangan," ujar Shamsi Ali, sebagaimana dicatat dalam pernyataan tertulisnya pada Minggu, 18 Mei 2025.

Dia menyatakan bahwa dia mungkin terbiasa dan kerap kali menilai kritis pihak-pihak yang dipercaya untuk mengurus negara ini (pejabat atau pemerintah).

Namun, keterbukaanku pun sesuai dengan prinsip 'amar ma'ruf nahi munkar', yang pada dasarnya merupakan inti dari kehidupan publik dalam Islam yang didasarkan pada musyawarah. Mungkin tak salah jika aku menyatakan bahwa keterbukaanku ini juga disebabkan oleh kesadaran terhadap tanggung jawab demokrasi dalam menjalani kehidupan bermasyarakat dan bernegara," katanya.

Indonesia selalu menjadi sumber bangga untukku, tidak peduli apa pun situasinya," ujarnya kembali. "Keberanian saya menegur pemerintah timbul dari tanggung jawab demokrasi dan berdasarkan prinsip amar ma'ruf nahi munkar.

Masjid Al-Hikmah, dibangun pada tanggal 17 Agustus 1995, mencerminkan jiwa perantauan masyarakat Indonesia. Proyek dari komunitas Indonesian Muslim Community in New York (IMCI) ini merupakan masjid pertama diluar tanah air yang secara keseluruhan dikendalikan oleh pemilik asli etnis Muslim Indonesia.

Dukungan dari pemerintah Indonesia yang datang dari Kementerian Agama di bawah kepemimpinan Dr. Tarmizi Tahir, serta dukungan langsung oleh Presiden Soeharto lewat Yayasan Amal Bakti Pancasila, membentuk dasar yang kuat. Selain itu, kontribusi Badan Usaha Milik Negara seperti Bank Indonésia (BI), Banco Nasional Indonesia (BNI), Banco Rakyat Indonesia (BRI), dan Badan DN juga terlibat dalam wujudkan visi tersebut. Perwakilan diplomatis seperti Kedutaan Jenderal Republik Indonesia di New York pun ikut berpartisipasi.

“Masjid ini bukan sekadar tempat ibadah,” ungkap Shamsi Ali, suaranya penuh keyakinan. “Ini wajah Indonesia di dunia.” Kiprahnya terbukti saat tragedi 9/11 melanda. Masjid Al-Hikmah berdiri di garis depan melawan Islamofobia.

Shamsi Ali, mewakili masjid, mendampingi Presiden George W. Bush ke Ground Zero dan membaca Al-Qur’an di acara National Prayer for America di Yankee Stadium. “Kami tunjukkan keindahan Islam di saat dunia penuh kecurigaan,” kenangnya.

Di New York, Masjid Al-Hikmah tidak hanya berfungsi sebagai tempat kegiatan rohani, tetapi juga menjadi penghubung antara berbagai budaya. Kegiatannya yang mencakup dakwah dan pendidikan Islam menggapai lingkungan sekitar, menyampaikan pesan-pesan dari Indonesia.

Kami adalah utusan negara," tegas Shamsi Ali. "Tiap Diaspora Indonesia yang berada di luar negeri memiliki kewajiban untuk memperlihatkan citra positif bangsa.

Namun, Shamsi Ali mengkritik ketidakpedulian para petugas Indonesia.

Saya harap mereka datang ke Masjid Al-Hikmah ketika berkunjung ke New York," ucapnya. "Yang terpenting bukanlah bantuan finansial, melainkan dukungan moral. Kedatangan tersebut merupakan simbol penghargaan yang menandakan bahwa Indonesia memiliki tempat bangga di salah satu kota global.

Dia menyatakan bahwa mesjid tersebut merupakan ekstensi dari Indonesia, terbentuk melalui sumbangan pemerintah dan kerelaan komunitas di luar negeri.

Tahun 2025 menyaksikan peringatan ulangtahun ke-30 Masjid Al-Hikmah.

"Harapannya agar pada usia matang ini, masjid kita akan semakin bercahaya," ucap Shamsi. Dia membayangkan bahwa masjid tersebut akan tetap menjadi wakil paling baik dari Indonesia, menguatkan misi dakwah serta pendidikan di New York.

"Mari kita harapkan pemerintah memperhatikan hal ini," katanya, melihat ke depan dengan semangat positif.

Di Makassar, Shamsi mengakhiri wawancara sambil tersenyum. "Masjid Al-Hikmah merupakan kisah kita," ujarnya. "Kisah Indonesia yang berkembang di pusat Kota New York." ***