Mengapa Bukan Haaland? Pep Guardiola Ungkap Kesepakatan Pemain Tentang Eksekutor Penalti Setelah Kekalahan Manchester City

– Manchester City memiliki peluang emas untuk mencetak gol di final Piala FA. Sayangnya eksekutor mereka, Omar Marmoush gagal menaklukkan kiper Crystal Palace Dean Henderson di laga yang berakhir 1-0 untuk kemenangan lawan.

Pada final yang berlangsung di Stadion Wembley, London Sabtu (17/5), wasit Stuart Attwell memberikan penalti kepada City menit ke-36. Bek Palace Tyrick Mitchell menjatuhkan Bernardo Silva di area penalti.

Wasit Attwell pun kemudian memberikan hadiah penalti buat pelanggaran itu. Marmoush dipercaya jadi algojo.

Sayang, eksekusi Marmoush ke sisi kanan bawah Henderson bisa ditepis eks kiper Manchester United itu. Dalam delapan kali eksekusi penalti terakhir, Henderson sukses mengeblok empat kali.

Usai laga, pelatih City Pep Guardiola ditanya oleh ITV soal mengapa bukan Erling Haaland yang jadi eksekutor. Namun, Guardiola tak menjelaskan rinci.

“Saya tidak tahu, saya tidak berbicara dengan para pemain. Mereka telah bersepakat dan membuat keputusan, mereka yang memutuskan bukan saya,” terang Guardiola dikutip ITV.

Guardiola menyebut Palace bermain lebih apik ketimbang timnya. Sebab mereka berhasil mencetak gol.

“Selamat kepada Crystal Palace atas kemenangan ini, kami telah melakukan segalanya di final ini. Kami bermain lebih agresif namun jika Anda tidak mencetak gol, Anda tidak akan menang,” terang Guardiola.

Berdasarkan data, City memegang kendali dengan penguasaan bola sebesar 78%. Mereka juga mencatatkan total 23 tendangan ke gawang Crystal Palace; enam di antaranya tepat sasaran, tujuh melebar, dan sepuluh lainnya berhasil dicegah oleh pertahanan lawan.

Istana menghasilkan tujuh tendangan atau baru setengah dari jumlah keseluruhan yang dihasilkan oleh Kota. Ada dua tendangan tepat sasaran, satu melebar, dan empat lainnya berhasil ditolak penjaga gawang.