Profil Agus Lasmono: Nephew of Soeharto Menjadi Ketua Komisaris Utama Indika Energy

, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Indika Energy Tbk (INDY) mengangkat pendiri Indika Group yang juga adalah keponakan dari mantan presiden tersebut sebagai penetapan resmi. Soeharto , Agus Lasmono Sudwikatmono, berperan sebagai Komisaris Utama. Di luar Agus, RUPST juga mengangkat mantan Presiden Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Arsjad Rasjid Prabu Mangkuningrat, menjadi anggota komisi.

"RUPST mengesahkan struktur Dewan Komisaris dan Direksi perusahaan," demikian disampaikan Indika Energy melalui rilisnya pada hari Senin, tanggal 5 Mei 2025. Bagaimana profil Agus Lasmono?

Profil Agus Lasmono

Menurut situs web resmi Indika Energy, Agus dilantik menjadi Komisaris Utama mulai Januari 2017 dan kemudian dipilih kembali untuk periode ketiganya pada bulan April 2019. Sebelum itu, ia menempati posisi Wakil Komisaris Utama dari tahun 2007 sampai 2017.

Di samping posisi sebagai Komisaris Utama, Agus saat ini tetap aktif dalam Komite Nominasi dan Remunerasi di Indika Energy. Ia pun terus menempati peran sebagai Komisaris Utama di PT Indika Inti Corpindo sejak tahun 2004, selaku Komisarius Utama di PT Indika Inti Holdiko mulai 2004, serta menduduki jabatan Direktur Utama di PT Indika Multi Media dari tahun 2002.

Sebelumnya, Agus pernah menempati beberapa posisi penting lainnya, termasuk sebagai Komisaris di Kideco dari tahun 2004 hingga 2017, serta sebagai Komisaris Independen untuk PT Surya Citra Media Tbk antara tahun 2005 sampai dengan 2013, dan juga sebagai Komisaris Independen bagi PT Surya Citra Televisi alias SCTV dalam periode yang sama.

Agus meraih gelar Sarjana Seni (Bachelor of Arts/BA) dalam jurusan ekonomi dari Universitas Pepperdine, AS pada tahun 1993. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan ke jenjang master (Magister/Pascasarjana) di bidang bisnis internasional di Universitas Pantai Barat, AS yang berhasil diselesaikan pada tahun 1995.

Nama Agus pernah muncul dalam daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes Pada tahun 2010, dia menempati posisi ke-24 dengan perkiraan kekayaan bersih mencapai US$ 845 juta atau setara dengan sekitar Rp 7,67 triliun (dengan asumsi nilai tukar Rp 9.086 per dolar AS).

Perlu dicatat bahwa bapak Agus adalah seorang konglomerasi pada masa Orde Baru, yakni Sudwikatmono, sementara ibunya dikenal dengan nama Sri Sulastri. Bapaknya memiliki hubungan keluarga sebagai sepupu dengan Soeharto, dan beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama di berbagai perusahaan, termasuk PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, serta PT Bogasari Flour Mills.

Satu dari Para Pendirinya di NET TV

Mengevaluasi berkas yang didownload dari situs web tersebut eprints.upj.ac.id , stasiun televisi NET TV Didirkan oleh Agus Lasmono serta Wishnutama Kusubandio lewat cabang usaha PT Net Visi Media Asia Tbk yakni PT NET Mediatama Televisi. Sementara itu, istilah "NET" berasal dari akronim "News and Entertainment Television".

NET TV bermula dari kesepakatan Agus dan Wishnutama yang ingin mengembangkan stasiun televisi baru di Indonesia dengan konsep dan format penyajian yang berbeda. NET TV beroperasi di bawah kelompok usaha Indika Group.

Meskipun bergerak di sektor energi, Indika juga membangun usaha di bidang media dan teknologi data melalui NET TV. Hal tersebut sesuai dengan akronim dari Indika, yaitu Industri Multimedia dan Informatika.

Mantan Vokalis Band Metal

Selain berkarier sebagai pengusaha, Agus diketahui sempat menjadi vokalis grup musik beraliran thrash metal bernama Nosferatu. Grup band asal Los Angeles, Amerika Serikat, yang didirikan pada 1993 tersebut pernah merilis album berjudul Visible but Untouched.

Tak hanya Agus, ada personel lain yang berasal dari Indonesia, yaitu Tjahjo Wisanggeni sebagai gitaris. Selain Agus dan Tjahjo, Nosferatu didukung Ricky Wolking sebagai pemain bass dan Mark Bistany sebagai penabuh drum.

Adil Al Hasan bersumbang dalam penyusunan artikel ini.