PORTAL PAPUA - Tokoh muda intelektual sekaligus pemuda adat Papua yakni John G Morin kembali ingatkan agar proses tender proyek nasional yang masuk ke Provinsi Papua.
Perlu memprioritaskan anak asli Papua. Sebab dia menyatakan hal ini sebagaimana yang terjadi di Kemenag RI dimana panitia serta pihak-pihak berkaitan dalam Kemenag dilarang main-main.
Dan tetap harus mengedepankan PERPRES No 17 Tahun 2019.
"Hingga saat ini, kita mendapati adanya indikasi kerjasama tidak sehat dan keuntungan keluarga dalam rangkaian lelang, hal tersebut bertentangan dengan peraturan," jelasnya melalui keterangan tertulis yang dikirimkan kepada media pada hari Sabtu, tanggal 17 Mei 2025.
Sehingga menurut John Morin, ini satu proses yang tidak mencerminkan profesionalisme.
"Kami anak adat papua yang saat ini melihat kondisi yang terjadi tidak sesuai dengan amanat Perpres",sambungnya lagi.
Olehnya itu ,John Morin sebagai pemuda adat papua memberikan ketegas bahwa
Proyek apa pun yang masuk ke Papua harus memberikan prioritas utama kepada penduduk asli Papua.
Apabila demikian, mereka menegaskan bahwa akan terjadi ketidakstabilan di wilayah ini (Papua).
"Beri kesempatanlah pada kami, anak-anak Papua yang sedang membangun negeri kami," jelasnya.
John Morin mengklaim bahwa mereka bakal melaksanakan protes pada hari Senin ataupun hari Rabu di kantor Kementerian Agama Republik Indonesia.
Dan akan mengungkap beberapa pelanggaran yang menurutnya sangat tidak adil bagi masyarakat asli Papua. ***
Social Plugin