
Inisiatif Dayabumi Telekomunikasi dan Desabumi untuk Meningkatkan Akses Internet di Perdesaan
Dayabumi Telekomunikasi dan Desabumi terus berupaya memperluas akses internet di daerah pedesaan melalui berbagai program yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Salah satu inisiatif terbaru adalah peluncuran layanan internet satelit di Desa Sukobubuk, Pati, Jawa Tengah. Langkah ini sejalan dengan visi perusahaan "Menghubungkan Desa, Menumbuhkan Harapan", yang bertujuan untuk memperluas akses digital ke wilayah yang belum tersentuh oleh jaringan konvensional.
Direktur Dayabumi Telekomunikasi, Hernadian, menjelaskan bahwa sebelumnya, masyarakat di Sukobubuk menghadapi keterbatasan akses internet akibat minimnya infrastruktur. Dengan adanya teknologi satelit, kini masyarakat dapat menikmati koneksi yang lebih cepat dan stabil. Hal ini membuka peluang baru dalam berbagai sektor seperti pendidikan, ekonomi, hingga layanan sosial.
“Teknologi satelit kami dirancang untuk menjangkau wilayah terpencil. Misi kami sederhana: memastikan semua desa merasakan arus digitalisasi,” ujar Hernadian pada Kamis (13/11/2015).
Selain layanan internet, program penguatan desa juga dilakukan melalui kolaborasi antara Desabumi dan Society of Renewable Energy (SRE) Indonesia dalam pengembangan ketahanan pangan berbasis energi bersih. Konektivitas satelit diharapkan dapat memperkuat pemasaran produk pertanian dan memperluas akses pengetahuan bagi warga.
Pendiri Desabumi dan Dayabumi Group, Gamma Thohir, menyatakan bahwa langkah ini menjadi tonggak penting dalam pemerataan digital di desa-desa. Ini sejalan dengan agenda Transformasi Digital Indonesia 2045. “Konektivitas menjadi pintu awal transformasi sosial. Energi dan internet akan menjadi fondasi agar masyarakat dapat tumbuh secara mandiri,” katanya.
Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di Hari Pahlawan
Pada peringatan Hari Pahlawan, Desabumi, SRE, dan Dayabumi Telekomunikasi menggelar kegiatan “Menghubungkan Desa, Menumbuhkan Harapan” yang menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat melalui energi bersih dan digitalisasi. Gamma menambahkan bahwa Sukobubuk kini menjadi contoh kemandirian desa yang memadukan energi terbarukan dan konektivitas digital untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pendiri SRE, Zagy Berian, menyebut Sukobubuk telah menjadi model desa mandiri energi dengan PLTS berkapasitas 10 kWp dan 20 kWh. Sistem ini menggerakkan pompa irigasi, cold storage hasil panen, serta penerangan fasilitas umum. Sinergi energi surya dan internet satelit membuka peluang ekonomi baru, terutama di sektor pertanian dan UMKM pangan.
“Kami membangun sistem berdasarkan kebutuhan warga. Ide datang dari masyarakat, sementara Desabumi dan SRE membantu merumuskan teknologi tepat guna,” kata Zagy.
Program “Saba Desa – Energi dan Pangan”
Dalam kegiatan “Saba Desa – Energi dan Pangan”, warga bersama tim Desabumi dan SRE meninjau langsung infrastruktur PLTS dan proses pertanian yang kini lebih efisien. Para petani menyampaikan bahwa pompa air tenaga surya membantu mereka menghadapi kemarau panjang. Pasokan air irigasi lebih terjamin, dan hasil panen meningkat hingga 30%.
Program ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan akses internet yang lebih baik dan penggunaan energi bersih, masyarakat di Sukobubuk kini memiliki peluang yang lebih besar untuk berkembang secara mandiri dan berkelanjutan.
Kesimpulan
Inisiatif Dayabumi Telekomunikasi dan Desabumi menunjukkan komitmen yang kuat dalam memperluas akses internet dan energi bersih di daerah pedesaan. Dengan teknologi satelit dan sistem PLTS, masyarakat di Sukobubuk kini bisa merasakan manfaat dari digitalisasi dan penggunaan energi terbarukan. Langkah-langkah ini menjadi contoh bagaimana kolaborasi antara perusahaan dan masyarakat dapat menciptakan perubahan positif di tingkat lokal.
Social Plugin