.CO.ID, BEIRUT – Serangan Israel semakin membabi-buta menimbulkan kehancuran di berbagai wilayah di Timur Tengah. Sepanjang Senin hingga Selasa, serangan serentak mereka lancarkan ke Palestina, Yaman, Lebanon, dan Suriah.
Di Lebanon, Angkatan Udara Israel melancarkan serangkaian serangan udara pada Senin malam menargetkan Dataran Tinggi Shaara di pegunungan timur Lebanon. Menurut Almayadeen , Serangan juga meluas hingga melintasi perbatasan, ketika pesawat Israel mengebom pinggiran kota Serghaya di Suriah, yang terletak di seberang pegunungan timur Lebanon.
Kantor Berita Nasional melaporkan, jet tempur Israel terlihat terbang terus menerus di ketinggian rendah di atas Lembah Bekaa. Di selatan, serangan udara Israel menargetkan kota Tayr Harfa, menghantam empat bangunan prefabrikasi. Serangan udara tambahan juga melanda kota Srifa.
Serangan-serangan ini merupakan bagian dari pelanggaran Israel terhadap perjanjian gencatan senjata dengan Lebanon dan mengikuti pola agresi berulang-ulang baik di wilayah sipil maupun perbatasan.
Beberapa hari sebelumnya, seorang warga Lebanon menjadi syuhada dan dua warga negara Suriah terluka dalam serangan udara Israel sebelumnya yang menargetkan sebuah truk pickup yang melakukan perjalanan antara kota Meiss El Jabal dan Blida di Lebanon selatan.

Militer Israel juga mengatakan pasukannya telah menemukan “markas pusat” bekas rezim Suriah Bashar al-Assad di Gunung Hermon di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Suriah dekat perbatasan dengan Lebanon.
Tim tersebut mengungkap fasilitas militer dari pemerintah sebelumnya, seperti benteng pertahanan dan berbagai jenis senjata, yang meliputi artileri, pemantik roket, mortar, rudal, material ledakan, serta ranjau," ucapnya dalam pernyataan itu. "Seluruh aset ini telah hancur atau dirampas oleh tentara.
Militer Israel, yang masih menguasai sebagian tanah Suriah, seperti Dataran Tinggi Golan, tetap melakukan penyerangan di berbagai daerah negara tersebut walaupun telah menerima kritikan keras dari komunitas global.
Selama hari Senin, belasan penduduk Palestina tewas sebagai martir akibat pemusnahan terbaru di Wilayah Tepi Barat. Penyerangan berkelanjutan dari pihak Israel datang bersamaan dengan ditemukannya rancangan mereka untuk menduduki wilayah Gaza secara keseluruhan.
Penyerangan terhadap Gaza dan Tepi Barat...
Sumber-sumber medis mengatakan kepada Aljazirah bahwa 54 penduduk Palestina sudah meninggal dunia akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza mulai pagi hari Senin, dengan 18 korban jiwa berasal dari bom yang menghantam wilayah Al-Karama di bagian barat laut Kota Gaza.
Pada Selasa pagi, Israel melancarkan serangan ke sebuah rumah yang berlokasi di kamp pengungsian Nuseirat di bagian tengah Gaza. Dua nyawa melayang sebagai dampak dari pengeboman tersebut yang dialami oleh keluarga Hamdan, serta sejumlah individu lainnya mengalami cedera. Media setempat juga menyampaikan informasi tentang serangan-serangan tambahan yang terjadi semalam di berbagai area di seluruh Gaza.
Berikut beberapa insiden yang tercatat: penyerangan dengan artileri dan pesawat tempur Israel mengepung wilayah timur Kota Gaza. Laporan juga menyebut pasukan infanteri Israel merusak struktur bangunan di area tersebut pada awal hari ini. Dilaporkan pula tembakan artileri serta senjata otomatis berat berasal dari tank militer Israel terjadi di kota Abasan al-Kabira, lokasi barat daya Khan Younis dalam Jalur Gaza.
Paling tidak ada seorang anak martir dan yang lain luka-luka saat tenda tempat perlindungan untuk para pencari suaka jadi target serangan pesawat militer Israel di wilayah al-Mawasi, bagian barat dari Khan Younis.

Helikopter serang Israel menembaki sebuah apartemen perumahan di daerah Hawuz, sebelah barat Khan Younis, menyebabkan kerusakan parah dan kebakaran besar.
Serangan Israel di Tepi Barat yang diduduki juga berlanjut sepanjang malam hingga Selasa pagi, dengan penggerebekan dilaporkan terjadi di beberapa kota besar dan kecil. Aljazirah melaporkan seorang pria Palestina diculik dari rumahnya dalam penggerebekan di selatan kota Tulkarem.
Pasukan Israel juga menyerbu daerah Masaken di timur Nablus dan di kota Salfit, di utara Tepi Barat. Tentara Israel menyerbu daerah al-Shu’aba di Hebron, dan daerah Khallet al-Eis di kota Ash-Shuyukh, sebelah utara Hebron.
Pasukan juga melakukan penggerebekan dan penggeledahan di wilayah Balata al-Balad di timur Nablus. Outlet media Channel 14 Israel menyampaikan bahwa tentara Israel beroperasi sepanjang malam "untuk meratakan" struktur yang ada di kamp pengungsian Tulkarem dan Nur Shams.
Serangan di Yaman...
Di Yaman, Israel telah melakukan serangan udara sejak Senin malam yang dilakukan bersamaan dengan Amerika Serikat. Klaim mereka adalah tindakan balasan atas serangan roket ke Bandara Ben Gurion pada hari Minggu.
Angkatan Bersenjata Israel menyatakan telah melakukan pengeboman terhadap posisi kelompok Houthis di Hodeidah, yang berada di bagian barat Yaman. Mereka juga menerangkan bahwa operasi militer tersebut bertujuan untuk menyerang dermaga Hodeidah serta sebuah pabrik beton yang terletak di sebelah timur kota tersebut.
Tentara penjajah Israel mengklaim bahwa pelabuhan Hodeidah digunakan untuk menyelundupkan senjata dan peralatan militer Iran ke Houthi, dan mengatakan bahwa kelompok Ansar Allah “beroperasi dengan pendanaan dan bimbingan Iran untuk mengganggu stabilitas dan mengancam navigasi internasional,” seperti yang dikatakannya.
Media yang berafiliasi dengan Ansar Allah membenarkan bahwa "agresi Amerika-Israel menargetkan distrik Bajil di Hodeidah, Yaman barat," dan bahwa pelabuhan Hodeidah juga menjadi sasaran enam serangan udara.
“Agresi tersebut menargetkan sebuah pabrik semen di distrik Bajil di Hodeidah, Yaman barat.” Media itu mencatat bahwa 21 orang terluka dalam penggerebekan di pabrik tersebut.
Channel 12 Israel mengungkapkan bahwa jet tempur Israel menyerbu Yaman, mengutip para pejabat yang mengatakan 30 jet tempur Israel berpartisipasi dalam serangan tersebut, tanpa mengungkapkan rincian lebih lanjut.
Penjaga keamanan Israel menyampaikan kepada Channel 12 Israel bahwa 48 bom dilemparkan ke lebih dari 10 target saat serangan di Yaman, serta menyatakan tambahan bahwa pelabuhan Hodeidah menerima dampak yang parah, sesuai dengan laporan tersebut.
Yossi Mekelberg dari Chatham House menyebutkan bahwa saat Israel memperkuat gempuran militernya melawan musuh-musuhnya di seantero Timur Tengah, masalah pokok yang mendasari keadaan tersebut tetaplah konflik antara Palestina dan Israel.
"Permasalahan utamanya adalah bahwa lingkaran setan ini bisa membesar secara eksplosif hingga menjadi suatu konflik yang skala besarnya tidak memiliki pihak pemenang," ujarnya kepada Aljazirah Sebaliknya dari mengecilkan konflik dan meredam permusuhan, tindakan ini malah dapat memperparah kondisi di Gaza. Mungkin saja setelah kunjungan Presiden Trump ke daerah itu, pihak-pihak terkait akan meningkatkan penggunaan kekuatan.
Masalah utama bagi Israel menurut Mikelberg adalah bagaimana mereka akan bertarung di setiap front. Dia menjelaskan bahwa Israel bermaksud untuk mendapatkan kontrol total atas area tersebut. Menurutnya, sampai saat ini tak ada negara Arab yang dapat membatasi tindakan keras Israel. "Ini bukan saja membuat orang Palestina khawatir, tetapi juga seluruh region. Saat ini, tidak terlihat adanya kekuatan dalam daerah yang bisa membendung hal itu."
Social Plugin