Prediksi Rupiah vs Dolar AS Pekan Depan, 10 November 2025


JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan akan mengalami fluktuasi selama perdagangan pekan depan. Meskipun begitu, rupiah diperkirakan akan ditutup melemah di kisaran Rp16.690 hingga Rp16.740 per dolar AS. Perkiraan ini didasarkan pada berbagai faktor eksternal dan internal yang memengaruhi dinamika pasar keuangan.

Berdasarkan data dari Bloomberg, rupiah mengakhiri perdagangan akhir pekan lalu, yaitu Jumat (7/11/2025), dengan sedikit penguatan sebesar 0,07% menjadi Rp16.690 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar AS juga menguat sebesar 0,11% menjadi 99,83. Pergerakan ini menunjukkan bahwa pasar tetap waspada terhadap kondisi ekonomi global yang masih tidak pasti.

Bank Indonesia mencatat cadangan devisa mencapai US$149,9 miliar per akhir Oktober 2025. Angka ini meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar US$148,7 miliar. Kenaikan ini disebabkan oleh penerbitan global bond pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa. Hal ini dilakukan dalam rangka menjaga stabilitas nilai tukar menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang tinggi.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan bahwa posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Selain itu, cadangan devisa ini berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Dari sisi eksternal, penutupan pemerintahan AS yang berkepanjangan menyebabkan ketidakpastian dalam pengambilan keputusan terkait data ekonomi krusial. Hal ini membuat pasar lebih mengandalkan survei sektor swasta sebagai indikator ekonomi. Survei tersebut menunjukkan adanya tanda-tanda pelemahan di pasar tenaga kerja, sehingga meningkatkan ekspektasi The Fed untuk melonggarkan suku bunga lebih cepat.

Di sisi lain, China mengalami penurunan ekspor pada Oktober 2025 setelah sebelumnya mengalami kenaikan tajam pada September 2025. Impor China juga melemah, yang berdampak pada penurunan neraca perdagangan negara tersebut.

Dari dalam negeri, laju perekonomian pada kuartal III/2025 hanya mencapai 5,04%. Angka ini dinilai memperberat upaya pemerintah dalam mengejar target pertumbuhan tahunan sebesar 5,2%. Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV/2025 sebesar 5,5%. Namun, jika proyeksi ini tercapai, pertumbuhan ekonomi Indonesia selama setahun hanya akan mencapai 5,13%.

Menurut Ibrahim Assuaibi, Direktur Traze Andalan Futures, pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV tidak pernah mencapai angka 5,5% dalam 10 tahun terakhir. Suntikan ekonomi hanya berasal dari stimulus pemerintah, tanpa ada momentum politik atau ekonomi besar.

Seiring dengan berbagai sentimen tersebut, pada perdagangan awal pekan, Senin (10/11/2025), Ibrahim memprediksi rupiah akan bergerak fluktuatif namun cenderung melemah di level Rp16.690–Rp16.740 per dolar AS.

INDONESIAN RUPIAH / U.S. DOLLAR - TradingView