
Perjalanan Karir dan Kiprah The Ning King
The Ning King, pendiri Argo Manunggal Group, meninggalkan jejak yang mendalam di dunia bisnis Indonesia. Ia berpulang pada 2 November 2025, di usia 92 tahun. Sebagai sosok yang dikenal rendah hati dan hangat, ia meninggalkan seorang istri, Lie Ang Sioe Nio, serta anak-anak, menantu, dan cucu-cucu yang menjadi bagian penting dari kehidupannya.
Dalam pernyataan keluarga, The Ning King disebut sebagai pribadi yang penuh kasih dan rendah hati. Keluarga besar Alam Sutera Group menyampaikan rasa belasungkawa atas kematian sang tokoh. Mereka berharap damai dan terang Kasih Kristus senantiasa menyertai keluarga yang ditinggalkan.
The Ning King dikenal sebagai salah satu pengusaha paling berpengaruh di Indonesia, meskipun selama hidupnya ia memilih untuk tampil rendah hati. Ia memulai bisnis dari bawah, merintis usaha tekstil di Salatiga pada 1961 setelah belajar berdagang dari ayahnya, seorang perantau asal Fujian, Tiongkok.
Pembentukan Argo Manunggal Group
Tahun 1977 menjadi titik penting dalam perjalanan karirnya ketika ia mendirikan PT Argo Pantes Tbk (ARGO), sebuah pabrik tekstil yang kemudian melantai di Bursa Efek Indonesia. Dari sana, kerajaan bisnisnya berkembang menjadi Argo Manunggal Group, konglomerasi dengan lebih dari 30 perusahaan di berbagai sektor seperti tekstil, baja, konstruksi, real estate, kawasan industri, asuransi, hingga agribisnis.
Argo Manunggal Group kini menaungi beberapa lini besar seperti Industrial by Argo Manunggal (IAM) yang mencakup Cakrasteel, Pralon, dan Fumira. Selain itu, ada juga Lifestyle by Argo Manunggal Group yang mencakup berbagai pabrik tekstil di Tangerang, Salatiga, Bandung, dan Semarang.
Warisan di Sektor Properti
Warisan terbesar The Ning King di sektor properti adalah PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), pengembang kota mandiri di Serpong, Tangerang. Ia mendirikan perusahaan ini bersama menantunya, Haryanto Tirtohadiguno, pada 1993. Sejak melantai di Bursa Efek Indonesia pada 2007, Alam Sutera terus berkembang menjadi salah satu kawasan hunian dan komersial paling prestisius di barat Jakarta.
Proyek-proyek besar seperti Mall @ Alam Sutera, Flavor Bliss, The Tower, dan Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali menjadi simbol kesuksesan visinya. Dalam laporan tahunan 2022, The Ning King tercatat sebagai pemegang saham pengendali melalui beberapa perusahaan seperti PT Tangerang Fajar Industrial Estate, PT Manunggal Prime Development, dan PT Argo Manunggal Land Development.
Selain Alam Sutera, keluarga The Ning King juga menguasai PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST), pengembang kawasan industri MM2100 di Cikarang Barat, dengan kepemilikan sekitar 64 persen.
Sosok Low Profile yang Bangkit dari Krisis
Perjalanan The Ning King tidak lepas dari krisis keuangan Asia 1997–1998 yang mengguncang dunia usaha nasional. Ia sempat menjadi salah satu pengusaha besar yang terimbas utang dolar dan harus menutup Bank Danahutama, bank miliknya yang terkena dampak krisis.
Namun, ketekunan dan keberaniannya untuk berbenah membuat Argo Manunggal Group kembali bangkit. Ia melunasi kewajibannya kepada Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dan perlahan memulihkan kredibilitas bisnisnya.
“Ke depan, kita harus lebih berhati-hati,” ujarnya kala itu, menunjukkan sikap reflektif yang menjadi ciri khasnya.
Meski hartanya diperkirakan mencapai US$1,8 miliar menurut Bloomberg Billionaires Index, The Ning King jarang tampil di media atau mengejar popularitas. Forbes sempat menempatkannya dalam daftar 50 Orang Terkaya Indonesia pada 2017 dengan kekayaan sekitar US$450 juta.
“Dia memang pribadi yang low profile. Tak banyak orang membicarakannya, tapi semua tahu pengaruhnya,” kata Soni Wibowo, Direktur PT Bahana TCW Investment Management, dalam sebuah wawancara lama.
Warisan yang Berharga
Warisan terbesarnya bukan hanya gedung dan kawasan megah yang dibangunnya, melainkan etos kerja keras, kesederhanaan, dan komitmen jangka panjang terhadap pembangunan nasional.
Dalam pengumuman kematiannya, keluarga menyampaikan bahwa detail mengenai acara penghormatan dan memorial akan diinformasikan kemudian.
Social Plugin